Prodi Teknik Industri Selenggarakan Seminar Nasional Perananan Supply Chain
[Tanggal Kegiatan : 27/07/2019] |
Seminar Nasional Perananan Supply Chain dalam Revolusi Industri 4.0
diselenggarakan pada Sabtu 27 Juli 2019 pukul 14.00 WIB sampai dengan 18.00
WIB. Narasumber pada seminar ini adalah Bapak Dipl.Ing. Wowo Rossbandrio, Bapak
M. Tirtana Siregar S.TP., MT dan Bapak Mudjiyono., ST., MM., SCM., CISCP. Bapak Dipl.Ing. Wowo Rossbandrio adalah dosen
yang mengajar di teknik pesawat terbang di Politeknik Negeri Batam serta pakar
di bidang supply chain untuk aerospace. Bapak M. Tirtana Siregar S.TP., MT
adalah pakar supply chain management dan mengajar di Poltek APP Jakarta. Bapak
Mudjiyono., ST., MM., SCM., CISCP merupakan praktisi supply chain dan saat ini
sedang menjabat sebagai CEO di PT. Marine Asia Pasifik dan juga sebagai CRO di
PT AMM, selain itu beliau juga mengajar di Universitas Trisakti dan Universitas
Multi Media Nusantara.
Pembicara pertama adalah Bapak M.
Tirtana Siregar S.TP. Beliau menyampaikan mengenai sejarah industri mulai dari
industri 1.0 sampai dengan industri 4.0. Industri 1.0 ditandai dengan penemuan
Mesin Uap mendorong munculnya kapal uap, kereta api, dll. Industri 2.0 ditandai
dengan penemuan listrik dan assembly line yang meningkatkan produksi
barang. Industri 3.0 ditandai dengan Inovasi teknologi informasi, komersialiasi
personal computer, dll. Industri 4.0 ditandai dengan Kegiatan manufaktur
terintegrasi melalui penggunaan teknologi wireless dan big data secara
masif. Terdapat 4 prinsip utama pendukung industri 4.0 yakni Interoperabilitas
antara mesin-mesin, mesin-manusia; transparansi Informasi di mana mudah
difahami oleh mesin dan manusia; bantuan teknis yang memudahkan manusia
mengambil keputusan dan otomatisasi dalam hal otonomi pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk merespon masa depan adalah dengan melalui
komitmen peningkatan investasi di pengembangan digital skills, selalu mencoba
dan menerapkan prototype teknologi terbaru, Learn by doing! , menggali bentuk
kolaborasi baru bagi model sertifikasi atau pendidikan dalam ranah peningkatan
digital skill, dilakukannya kolaborasi antara dunia industri, akademisi, dan
masyarakat untuk mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan skill bagi era
digital di masa depan dan menyusun kurikulum pendidikan yang telah memasukan
materi terkait human-digital skills.
Pembicara kedua adalah Bapak
Mudjiyono., ST., MM., SCM., CISCP. Beliau menerangkan mengenai konsekuensi dari
abad hiper kompetensi di mana pelanggan
semakin pintar sehingga dapat membandingkan pelayanan yang ada, Meningkatnya
tuntutan customer, yang menyebabkan terjadinya pergeseran standard, sehingga pelayanan yang
sebelumnya dianggap hebat, sekarang dirasakan biasa saja, kompetitor lokal dan
global bermain di lahan yang sama dan Hanya perusahaan yang MAMPU MENGELOLA Supply Chain yang akan SURVIVE. Supply Chain
Management dapat dilihat juga sebagai
sebuah process management yang mencakup cross-functional antar
departemen dan inter-organizational. Sistem manajemen rantai pasokan (Supply Chain
Management / SCM) adalah kemitraan terpadu di antara semua tautan dalam arus barang dan jasa
kepada pelanggan. SCM diciptakan untuk
tujuan meningkatkan kualitas, mengurangi biaya dan mencapai keunggulan
kompetitif di dunia di mana lean manufacturing dan spesialisasi memaksa
perusahaan saling mengandalkan satu sama lain untuk kegiatan produktif yang
berharga. Semua kegiatan rantai pasokan, termasuk perencanaan, pengadaan,
produksi, pengiriman, dan pengembalian barang, ditangani secara kolaboratif
dalam rantai pasokan terpadu untuk memastikan penggunaan sumber daya bersama
secara maksimal.
Pembicara ketiga adalah Bapak
Dipl.Ing. Wowo Rossbandrio. Beliau memberikan contoh studi kasus sistem
manajemen rantai pasok manufaktur pesawat terbang Boeing. Contoh produk yang
digunakan adalah Boeing 787 Dream Liner. Kesuksesan Boeing dalam mengelola
supply chainnya adalah dengan memanfaatkan bantuan IoT dan dengan memberikan
pelatihan serta standarisasi dengan supplier. Boeing mampu melakukan pengiriman
pesawat tepat waktu sehingga mampu berkompetisi dengan rivalnya. Sistem manajemen
rantai pasokan yang terencana dengan baik dapat dibagi menjadi tiga komponen:
komponen strategis, komponen taktis dan komponen operasional.
Peserta seminar ini sebanyak 347 mahasiswa dan
seluruh mahasiswa sangat antusias mengikuti jalannya seminar. Mahasiswa
berharap lanjutan dari topik ini dapat dikupas lebih jelas lagi dalam bentuk
pelatihan atau workshop untuk menambah wawasan mahasiswa. (WS)