Inovasi Pelayanan Publik di Daerah
UPB-Program Studi Administrasi Negara Universitas Putera Batam menyelenggarakan seminar bertajuk “Inovasi Pelayanan Publik di Daerah”. Kegiatan yang diselenggarakan pada Hari Sabtu, Tanggal 30 Januari 2016 pukul 14.00 wib dan bertempat di ruang M-213 dihadiri oleh mahasiswa/i Prodi Administrasi Negara dari beberapa angkatan (semester) yang ada.
Narasumber dalam seminar kali ini adalah Bapak Yustinus Farid Setyobudi, S.IP., M.PA yang didampingi oleh Bapak Karol Teovani Lodan, S.AP., M.AP selaku Moderator. Bapak Yustinus Farid Setyobudi, S.IP., M.PA merupakan kandidat Doktor (S3) Kebijakan Publik dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia serta Tenaga Ahli Ombudsman Perwakilan Kepri dalam Survey Kepatutan pada tahun 2013. Sedangkan moderator yang memandu jalannya seminar merupakan Ketua Program Studi Administrasi Negara. “Pelayanan publik yang jauh dari harapan, birokrasi identik dengan prosedural, administrasi yang berbelit-belit, dan Penyakit birokrasi atau bobrokrasi”, demikian disampaikan Pak Farid sebagai pemaparan awal menyikapi kondisi pelayanan publik saat ini.
Dalam pemaparan sekitar kurang lebih 35 menit, narasumber menyampaikan beberapa point penting yang meliputi kondisi pelayanan publik saat ini, program reformasi birokrasi, masalah pelayanan publik di daerah, partisipasi masyarakat dan terobosan yang diperlukan daerah. “Pelayanan Publik itu harus seksi, makanya perlu inovasi”, demikian ungkapan narasumber untuk memberikan penjelasan agar pelayanan kepada masyarakat dapat menarik, menyenangkan dan memuaskan. Narasumber juga menyajikan data pada Tahun 2013 di Kota Batam dalam survey kepatuhan terhadap UU No 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. Dari 24 SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang disurvei sebanyak 4 SKPD masuk dalam zona kuning, 20 SKPD masuk zona merah, dan tidak ada satu pun yang masuk zona hijau.
Dalam sesi diskusi, beberapa pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa disampaikan seputar peran Ombudsman Perwakilan Provinsi Kepri dalam pengawasan pelayanan publik, mengkritisi indikator penghargaan yang diberikan Kota Batam sebagai kota yang memberikan pelayanan publik terbaik dari negara Swiss, dan kemudian partisipasi masyarakat yang bagaimana yang seharusnya dapat memenuhi standar pelayanan publik yang prima.
Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa administrasi negara karena dapat menambah wawasan seputar pelayanan publik khususnya bagi yang akan mengambil mata kuliah skripsi. Kegiatan berakhir pada pukul 16.35 wib, yang terlebih dahulu dilakukan penyerahan piagam penghargaan kepada narasumber atas partisipasinya dalam seminar ini. (RYK)