Seminar Jurnalisme : Benarkah Media Digital yang didepan?
UPB – Sabtu (23/1/2016) Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi (HMP Ilmu Komunikasi) menggelar seminar sehari jurnalistik dengan tema “Say Hallo to Journalism” dan sub tema “Journal(is)me, for Creative Generation”, di Aula Gedung W Kampus Tembesi Universitas Putera Batam.
Seminar yang mendatangkan Saibansah Dardani dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Muhammad Zuhri, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam dan Sri Murni, S.IP., M.A Akademisi UPB, mereka diundang sebagai narasumber dari kalangan praktisi dan akademisi. Seminar ini dipandu dari salah satu mahasiswa yaitu Muhammad Patli.
Sri Murni menjelaskan konsep dari jurnalistik itu adalah seperti melakukan kegiatan catatan harian, menuliskan apa yang terjadi disekitar kita berdasarkan fakta. Kemajuan teknologi, membuat media mengalami konvergensi media. Kehadiran Smartphone, membuat media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan bulletin serta media Elektronik seperti radio dan televisi bisa dilakukan dalam satu teknologi.
“Kehadiran teknologi, membuat media cetak mulai berguguran, beralih ke media digital”, ungkap Sri Murni, yang kerap dipanggil Menik itu.
Media digital atau yang sering didengar dengan sebutan media online ini memiliki beberapa peluang yaitu mudah buka portal berita, biaya murah, bisa diakses kapan dan dimana saja dan mudah direvisi dan lebih interaktif. Namun ada beberapa tantangan dalam media online yaitu berkaitan dengan kredibilitas media online belum sekuat media cetak dan belum teruji ketangguhannya dalam sejarah.
Hal ini senada diungkapkan oleh Zuhri, mengungkapkan bahwa era sekarang internet merupakan kebutuhan primer, berdasarkan data Digital in Indonesia, jumlah populasi masyarakat 225.5 juta jiwa terjadi peningkatan dalam pengguna internet sebesar 72.7 juta jiwa. Pertumbuhan Pengguna Internet selama 9 tahun data dari 2005-2014 sebesar 34,99 persen , bahkan kebutuhan akan belanja menjadi peringkat kedua setelah internet.
Menjawab pemaparan Zuhri, Saiban menambahkan bahwa secara perlahan industri cetak akan pada berguguran .
” Industri cetak akan habis, jika tidak adalagi pembaca dan pemasangan iklan. Maka tahun mulai 2020 keatas, media cetak akan hilang sendiri,” ujar Saiban. Saiban juga bertanya, apa yang lebih penting pacar dari pada handphone.
“Serentak peserta menjawab, lebih penting handphone dari pada pacar,” jawab peserta Mahasiswa.
Menjadi tantangan bagi para jurnalis sekarang ini, karna Media On Line sedang membuat sejarahnya. Dengan adanya kemajuan teknologi, dan prosedur yang mudah, membuka peluang bagi siapa saja untuk menjadi jurnalis. Sehingga harus ada aturan yang mengatur keberadaan media online ini, tentunya tidak lepas dari kode etik jurnalis.
Ada tiga poin yang menjadi titik pembahasan dalam seminar sehari ini, yaitu pertaruhan prioritas utama loyalitas seorang jurnalis antara masyarakat dan perusahaan (media). Perkembangan jurnalistik dan media massa dari pra dan pasca reformasi. Pandangan terhadap kedua materi di point 1 dan 2. Dan Prediksi terhadap perkembangan media massa 10 tahun yang akan datang. (ANG)