Pelatihan Pembuatan Kuesioner
UPB – Prodi Ilmu Komunikasi kembali melakukan kegiatan berupa pelatihan Kuesioner yang diadakan pada sabtu lalu, 09 Januari 2016 di Aula Kampus Tembesi Universitas Putera Batam. Kuesioner merupakan salah satu teknik pengambilan data pada penelitian kuantitatif. Memang terkesan sepele, namun tidak gampang juga membuat kuesioner jika tidak paham langkah-langkah penyusunan dalam pembuatan kuesioner. Acara dipandu oleh Angel Purwanti, S.Sos., M.I.Kom sebagai moderator, selain itu Muhammad Taufik Syastra, S.Kom., M.SI juga Ageng Rara Cindoswari, S.P., M.Si sebagai pembicara.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data di mana partisipan/responden mengisi pertanyaan atau pernyataan kemudian setelah diisi dengan lengkap mengembalikan kepada peneliti. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden ,Kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Selain itu juga, Kuesioner dapat diberikan secara langsung maupun tidak langsung, seperti yang di sampaikan oleh Taufik “ Kita tidak usah takut, jika memang responden kita susah di jangkau, kita bisa mengirimkan kuesioner tersebut melalui pos”.
Ada sepuluh prinsip penulisan kuesioner yang di jabarkan oleh M. Taufik Syastra, S.Kom., M.SI yaitu isi dan tujuan pertanyaan, Pertanyaan tidak mendua, Panjang Pertanyaan, Bahasa yang di gunakan, Tidak menanyakan yang sudah lupa, urutan pertanyaan, penampilan fisik, tipe dan bentuk pertanyaan, Pertanyaan tidak menggiring dan prinsip pengukuran.
Hal yang harus diperhatikan juga, dalam pembuatan kuesioner disesuaikan dengan skala pengukuran yang di gunakan. Ada 4 skala pengukuran yang biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif yaitu skala likert, skala gutmann, semantic differential dan rating scale.
Ageng Rara Cindoswari, S.P., M.Si menambahkan Bahasa dan struktur penyusunan kuesioner merupakan factor utama dalam pembuatan. Jika ada yang salah dalam Bahasa dan strukturnya maka hasil kuesioner tersebut bisa tidak valid, seperti yang dikatakan Cindo di pemaparan materinya “Anda harus jeli, Bahasa yang digunakan dalam kuesioner adalah Bahasa yang mudah dimengerti namun tidak meninggalkan kaidah Bahasa dengan ejaan yang benar”.
Suasana pelatihan begitu nyantai dan menyenangkan, terlihat antusias dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa yang hadir sebanyak 200 orang tersebut. (ANG)