Sedentary Lifestyle dan Dampaknya Bagi Tubuh
[Tanggal Kegiatan : 15/06/2024] |
Apa itu Sedentary Lifestyle?
Sebelum
membahas dampaknya, Anda lebih baik mengenal apa itu sedentary lifestyle
terlebih dahulu. Jadi, gaya hidup sedentari atau sedentary lifestyle yang biasa
dikenal dengan sebutan mager (malas gerak) oleh kaum milenial adalah pola hidup
tidak sehat ketika seseorang cenderung malas untuk menggerakkan tubuhnya atau
melakukan aktivitas fisik.
Menurut
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), sedentary lifestyle
adalah kegiatan yang dilakukan di luar waktu tidur dan hanya mengeluarkan
kalori dalam jumlah sedikit, yaitu kurang dari 1,5 METs.
Sedentary
lifestyle tentu perilaku yang dapat merugikan tubuh. World Health Organization
(WHO) menyatakan bahwa sedentary lifestyle adalah salah satu penyebab kematian
yang kasusnya sering terjadi di dunia. Maka dari itu, penting untuk menghindari
perilaku sedentary lifestyle.
Dampak Sedentary Lifestyle
Resiko kesehatan yang dapat ditimbulkan dari gaya
hidup sedentari bisa membahayakan tubuh, seperti diabetes, penyakit jantung,
obesitas, hingga gangguan mental. Penjelasan lengkap dari dampak sedentary
lifestyle adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Resiko
Obesitas
Sedentary
lifestyle diketahui paling sering menyebabkan obesitas atau kelebihan berat
badan pada seseorang. Pasalnya, kurang bergerak akan membuat tubuh tidak
mengolah makanan secara sempurna untuk dijadikan energi. Dengan begitu, tubuh
akan menyimpan energi dalam bentuk lemak pada tubuh. Apabila terjadi dalam
kurun waktu yang lama, penumpukan lemak ini akan menyebabkan tubuh mengalami
obesitas.
2. Meningkatkan Resiko
Diabetes
Dampak
buruk dari sedentary lifestyle selanjutnya yaitu meningkatkan resiko penyakit
diabetes. Resiko diabetes akan semakin meningkat jika Anda tidak bergerak dan
terbiasa mengonsumsi makanan manis serta tinggi kalori. Resiko diabetes ini
masih berkaitan dengan obesitas yang juga menjadi dampak dari sedentary
lifestyle. Singkatnya, lemak yang menumpuk di dalam tubuh dapat memicu
terjadinya resistensi insulin. Padahal, insulin adalah hormon yang memiliki
peran penting dalam mengolah gula pada tubuh.
3. Meningkatkan Resiko
Penyakit Jantung
Dampak
buruk berikutnya dari sedentary lifestyle adalah meningkatkan resiko penyakit
jantung. Seseorang yang kurang bergerak beresiko membuat lemak atau kolesterol
menumpuk pada pembuluh darah arteri. Akibatnya, jantung jadi tidak dapat
bekerja secara optimal dan memicu terjadinya penyakit serius seperti serangan
jantung, jantung koroner, dan lain sebagainya.
4. Memicu Terjadinya
Gangguan Mental
Gaya hidup
sedentari juga dapat mengakibatkan gangguan mental pada seseorang. Ketika
kurang melakukan aktivitas dan hanya berdiam diri di rumah, perasaan stres dan
jenuh juga dapat memicu seseorang mengalami gangguan cemas (anxiety disorder)
hingga depresi.
Cara Mengatasi Sedentary Lifestyle
Cara mengatasi sedentary lifestyle dimulai dari diri
sendiri. Karena itu, Anda perlu melawan rasa malas untuk menggerakkan tubuh.Apabila
sedentary lifestyle diakibatkan pekerjaan yang mengharuskan Anda untuk duduk di
depan laptop selama berjam-jam, Anda bisa meluangkan waktu sejenak untuk
beranjak dari kursi dan meregangkan tubuh selama 20 menit sekali. Lakukanlah
gerakan kecil saat sedang istirahat, seperti jalan ke toilet atau menaiki
tangga kantor.
Anda juga disarankan untuk membuat jadwal olahraga
secara rutin setiap minggu di hari libur. Agar lebih termotivasi, Anda bisa
memberikan hadiah untuk diri sendiri setelah melakukan olahraga atau mencapai
target tertentu. Lakukanlah olahraga secara rutin yang diimbangi dengan
konsumsi makanan sehat setiap harinya. Dengan begitu, dampak sedentary
lifestyle bisa dicegah.
Nah, itu tadi penjelasan singkat seputar sedentary
lifestyle. Sangat berbahaya bukan dampaknya bagi tubuh kita. Yuk, mulai hidup
sehat mulai sekarang karena sehat itu mahal.
Sumber :
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-sedentary-lifestyle