Self Sabotage, Saat Manusia Terbiasa "Merusak" Hidup Sendiri
[Tanggal Kegiatan : 29/11/2023] |
Dilansir CNN
Indonesia --Banyak orang berpikir sabotase hanya bisa dilakukan oleh orang
lain, tapi pada kenyataannya, kamu juga bisa menyabotase diri sendiri. Hal ini
dikenal sebagai self sabotage. Kebanyakan orang biasanya tak menyadari saat
melakukan self sabotage.
Apa itu self sabotage?
Perilaku
sabotase diri mengacu pada tindakan yang disengaja (atau tidak adanya tindakan)
yang menghambat kemajuan seseorang dan menghalangi mereka mencapai tujuan
mereka.Sabotase diri terjadi ketika orang menghalangi kesuksesannya sendiri.
Ketika Anda mengambil langkah-langkah destruktif ini, hal ini berbahaya dan
dapat berdampak negatif pada hampir setiap bagian kehidupan mereka termasuk hubungan dan
karier mereka.
Apa Penyebab Perilaku Sabotase Diri?
Mengutip Very
Well Mind, orang-orang tanpa disadari ternyata sering menggagalkan kemajuan
mereka karena berbagai alasan. Penyebabnya berkisar dari masalah masa kecil
hingga efek hubungan sebelumnya.Alasan lain untuk jenis perilaku destruktif ini
bervariasi dari rendah diri hingga masalah disonansi kognitif. Sabotase diri
sering kali berfungsi sebagai mekanisme penanggulangan yang digunakan orang
untuk menghadapi situasi stres dan trauma masa lalu.Sayangnya, hal ini biasanya
memperburuk masalah dan membatasi kemampuan seseorang untuk berhasil
maju dengan cara yang sehat.
Orang yang
melakukan sabotase diri mungkin menyadari tindakannya.Misalnya,saat dia
melewatkan tenggat waktu kerja.Yang terlihat oleh orang lain, dia sepertinya
tidak bisa bekerja cepat. Tapi sebenarnya dia takut gagal. Dia menyabotase
dirinya sendiri dengan melewatkan tanggal deadline, sehingga dia menggagalkan
tujuannya untuk naik jabatan di perusahaan.
1. Masa Kecil yang Sulit
Tumbuh dalam
keluarga yang tidak support dapat menyebabkan tindakan self sabotage. Jika
orang tuamu mengatakan kepadamu saat tumbuh dewasa bahwa kamu tidak akan pernah
berarti atau berhasil, mungkin kamu membuat kamu jadi pesimis dan gagal.
2. Rendah diri
Orang dengan
citra diri negatif dan rendah diri sangat rentan terhadap self sabotage.
Mereka berperilaku dengan cara yang menegaskan keyakinan negatif tentang diri
mereka sendiri.Jadi, jika mereka hampir berhasil, mereka menjadi tidak nyaman.
Kadang-kadang mereka berkata pada diri mereka sendiri sepanjang hidup mereka
bahwa mereka akan gagal.Perilaku sabotase diri membantu memastikan bahwa hal
ini menjadi ramalan yang menjadi kenyataan.
3. Disonansi
kognitif
Orang yang
menunjukkan perilaku ini berjuang melawan disonansi kognitif, atau
ketidaknyamanan mental yang mungkin dialami saat mengalami dua hal yang
bertentangan pada saat yang bersamaan. Misalnya, Anda menikah dengan seseorang
yang hebat, tetapi Anda berasal dari keluarga yang disfungsional. Hal ini akan
menyebabkan trauma dan bisa jadi Anda tidak percaya pada pernikahan yang stabil
dan penuh cinta.
Beberapa Contoh
Self Sabotage
Praktisi
kesehatan mental telah mengidentifikasi contoh umum cara orang melakukan
sabotase diri.
1. Menunda-nunda
Orang yang
melakukan sabotase diri sering kali menunda-nunda. Penundaanadalah cara Anda
menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda tidak pernah siap dan menunda hasil
yang baik.Itu karena orang takut mengecewakan orang lain, gagal, atau berhasil.
2. Perfeksionis
Meskipun
tampaknya merupakan strategi positif untuk mencapai segala sesuatunya sesuai
rencana tanpa hambatan,perfeksionismemenghambat kesuksesan. Ketika ada sesuatu
yang salah, yang pasti akan terjadi, orang-orang yang perfeksionis akan gagal.
Mereka akhirnya merasa malu.Rentan terhadapdepresi, mereka merasa mengecewakan
semua orang.
Sumber: