Apa yang Terjadi Jika Kebanyakan dan Kekurangan Makan Daging?
[Tanggal Kegiatan : 05/07/2023] |
Sebagian masyarakat mengonsumsi daging karena
merupakan salah satu sumber protein yang baik. Sayangnya, tak sedikit pula
masyarakat yang masih mengonsumsinya dalam porsi yang tak seimbang. Terdapat
sebagian masyarakat yang tergolong berlebih dalam mengonsumsi daging, namun
sebagian besar yang lain cenderung malah kekurangan. Dosen program studi gizi
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) di UNAIR Lailatul Muniroh menuturkan
terdapat efek samping tersendiri dan dampak saat seseorang kelebihan atau
kekurangan konsumsi daging.
Dampak kelebihan konsumsi daging
Kebanyakan mengonsumsi daging bisa menyebabkan
kelebihan kalori. Pasalnya, jenis daging yang tinggi lemak mengandung kalori
yang relatif tinggi.Mengonsumsinya secara berlebihan tanpa memperhatikan asupan
kalori secara keseluruhan dapat menyebabkan kelebihan kalori dan berkontribusi
pada peningkatan berat badan. "Kelebihan konsumsi daging yang tinggi lemak
jenuh dapat meningkatkan risiko pengembangan penyakit metabolik seperti
diabetes tipe 2 dan resistensi insulin," ungkap dia, mengutip pres rilis
yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (27/6).
Selain itu, beberapa jenis daging, terutama
yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol dapat meningkatkan risiko penyakit
jantung. Konsumsi berlebihan lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol
jahat (LDL) dalam darah dan menyebabkan penumpukan plak di arteri sehingga bisa
meningkatkan risiko penyakit jantung. "Mengonsumsi terlalu banyak daging
dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko masalah pencernaan seperti
sembelit dan peningkatan risiko kanker usus," tambah Lailatul.
Dampak
kekurangan konsumsi daging
Di sisi lain, kekurangan konsumsi daging juga
memiliki dampak tersendiri, salah satunya risiko anemia. Menurut dia,
kekurangan asupan zat besi dari sumber hewani seperti daging dapat meningkatkan
risiko anemia defisiensi zat besi. Padahal, daging merupakan sumber zat besi
heme yang dapat mencegah anemia defisiensi besi. Tak hanya itu, daging
merupakan sumber protein hewani yang kaya akan asam amino esensial, zat besi,
zinc, vitamin B12, dan zat gizi penting lainnya. Kekurangan konsumsi daging
juga dapat menyebabkan defisiensi vitamin B12. Pasalnya, vitamin B12 yang
secara signifikan terdapat dalam daging, penting untuk fungsi normal sistem
saraf dan pembentukan sel darah merah. "Kekurangan daging dalam diet dapat
menyebabkan kekurangan protein dan zat gizi ini, yang dapat berdampak pada
pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal serta meningkatkan risiko
defisiensi gizi," jelas Lailatul.
Sumber :