10 Digital Skill Yang Akan Dibutuhkan Dunia Kerja Di Tahun 2025, Kamu Sudah Punya?
[Tanggal Kegiatan : 20/03/2023] |
Perkembangan teknologi yang
begitu pesat membuat perusahaan berlomba memanfaatkan teknologi untuk
meningkatkan efisiensi bisnisnya. Kesempatan berkarier profesional dengan digital skill juga semakin terbuka
lebar. digital skill merupakan
kemampuan dalam memahami, menggunakan, dan memanfaatkan teknologi perangkat
digital dalam mengakses dan mengelola informasi. Berdasarkan laporan dari World Economic Forum, 84% pengusaha
dunia sudah berencana untuk memperluas kerja jarak jauh dengan implementasi dan
transformasi digital untuk memfasilitasi kolaborasi. Keadaan ini membuat
penguasaan digital skill seperti
analisa data dan teknologi informasi semakin dibutuhkan. Perusahaan riset dan
penasehatan global, Gartner memperkirakan bahwa investasi perusahaan untuk IT
di seluruh dunia meningkat hingga 2,4% mulai di tahun 2023 ini.
Southeast Asia Director Practicum, Herdian Mohammad menyatakan bahwa
pihaknya justru melihat kesempatan baru bagi para talenta siap kerja digital
untuk meningkatkan digital skill yang
masih terus akan dicari dan dibutuhkan oleh banyak perusahaan. Bukan hanya
perusahaan teknologi saja tetapi juga perusahaan yang secara umum sedang
melakukan transformasi digital baik di Indonesia dan dunia. Menurutnya, upskilling dan reskilling bukan hanya penting bagi para pencari kerja secara umum,
namun juga penting bagi perusahaan yang memahami pentingnya transformasi
digital untuk kelangsungan bisnis. lanjut dia, program yang ditawarkan oleh Practicumseperti Data Scientist, Data Analyst,
dan Web Developer banyak diminati
oleh para fresh graduate di seluruh
dunia yang tertarik pada bidang teknologi dan ingin bertumbuh serta bekerja di
lingkungan yang modern dan ingin meningkatkan keahlian mereka, termasuk para
pekerja profesional.
Berdasarkan WEF,
berikut sejumlah keahlian atau skill yang paling dicari pada tahun 2025:
- Pemikiran analitis dan inovasi (analytical thinking and innovation)
- Pembelajaran aktif dan strategi pembelajaran (active learning and learning strategies)
- Kemampuan pemecahan masalah yang kompleks (complex problem solving)
- Daya pikir kritis dan analisis (critical thinking and analysis)
- Kreativitas, orisinalitas dan inisiatif (creativity, originality and initiative)
- Kepemimpinan dan pengaruh sosial (leadership and social influence)
- Penggunaan teknologi, pemantauan dan pengendalian (technology use, monitoring and control)
- Teknologi desain dan pemrograman (technology design and programming)
- Ketahanan, toleransi stres dan fleksibilitas (resilience, stress tolerance and flexibility)
- Penalaran, pemecahan masalah dan ide (reasoning, problem-solving and ideation)
WEF juga memprediksi 10 pekerjaan
paling dibutuhkan di tahun 2025, yakni:
- Data Analysts and Scientists (data analyst and data scientist)
- Spesialis AI and Machine Learning (artificial intelligence (AI) and machine learning specialist)
- Spesialis Big Data (Big Data Specialist)
- Spesialis Digital Marketing and Strategy (digital marketing and strategy specialist)
- Spesialis Process Automation (process automation specialist)
- Spesialis Business Development (business development professionals)
- Spesialis Transformasi Digital (digital transformation specialist)
- Analis keamanan informasi (information security analyst)
- Pengembang software and aplikasi (software and application developer)
- Spesialis Internet of Thing (internet of things specialist)
Hadirnya kesempatan ini
membuat Indonesia pun harus turut berpartisipasi dalam menyediakan tenaga kerja
digital siap kerja untuk perusahaan global di masa depan.
Sumber
: www.kompas.com