Tokoh Muda, Berprestasi, dan Menginspirasi dari Bumi Cenderawasih

[Tanggal Kegiatan : 31/08/2022]

Terdiri dari beragam provinsi, Indonesia punya banyak anak muda yang berbakat dan menginspirasi. Tak terkecuali pula dengan anak-anak muda asal Bumi Cenderawasih, Papua, yang turut mengharumkan nama bangsa. Sama seperti anak-anak lainnya, mereka juga berjuang untuk meraih mimpinya. Namun, karena lokasinya yang berada di ujung Indonesia, tentu mereka harus berusaha lebih keras. Ini disebabkan masih minimnya fasilitas yang disediakan pemerintah. Dalam siniar Obsesif edisi “Muda, Berprestasi, dan Menginspirasi dari Bumi Cenderawasih” yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Kominfo), ada tiga generasi emas asal Bumi Cenderawasih yang telah berhasil mencapai mimpinya.

Mereka adalah Mikael Alfredo Tata (Timnas U-19), Yunita Alanda Monim (Miss Global 2020), dan Voni Beatrix Muguri (ASN Muda Berprestasi). Meskipun ketiganya berasal dari bidang yang berbeda, namun mereka memiliki kesamaan, yaitu determinasi yang kuat untuk meraih mimpinya. Bahkan, mereka bertekad untuk membanggakan nama Papua di kancah nasional dan internasional.

Mikael Alfredo Tata: Bintang Muda di Piala AFF Dipercaya menjadi komponen lini pertahanan Timnas U-19, pemuda kelahiran Jakarta, 10 Mei 2004 ini sebelumnya pernah bergabung dalam skuad timnas U-16. Sebelum itu, ia juga telah tergabung dalam klub Persipura Jayapura.

Sejak kecil Tata tumbuh menjadi anak yang gemar bermain bola. Hal itu membuatnya bergabung dalam Sekolah Sepak Bola (SSB). Akan tetapi, keinginannya kala itu mendapat larangan dari orangtua. Tak berputus asa, Tata tetap menunjukkan tekadnya hingga berada di posisi sekarang ini. “Dulu sepatu bola sempet dibuang. Orangtua berpikir main bola mengganggu sekolah karena pelajaran di sekolah banyak yang tertinggal karena izin ikut turnamen,” ungkapnya.

Kegigihannya mewujudkan impian menjadi pemain bola mengantarkannya menjadi salah satu pemain timnas Indonesia dari bumi cenderawasih. Selain Tata, ada banyak punggawa timnas Indonesia yang berasal dari Papua.

Yunita Alanda Monim: Dari Papua ke Miss Global 2020 Sebelum berhasil di ajang Miss Global 2020, Yunita, yang kerap disapa Uni, mencoba peruntungan di berbagai bidang. “Mencoba di bidang lain yang bisa membawa nama Papua,” pungkasnya dalam siniar Obsesif bertajuk “Kejar Mimpi, Berkarya dari Hati”.

Kariernya pun dimulai pada 2015 karena terinspirasi dari adik mamanya yang pernah mengikuti ajang kompetisi Putri Papua. Dari situlah, keberhasilannya pun menginspirasi para keponakannya. Uni pun sadar, untuk sukses di ajang itu, ia juga harus memiliki kemampuan lain karena wajah cantik saja tak cukup. Misalnya, berbicara di depan publik dan berpikir kritis. Setelah dirasa cukup, pada 2015 Uni mencoba peruntungan di Duta Genre Papua. Di sana, Uni mempromosikan program-program BKKBN yang berhubungan dengan remaja dan keluarga sehingga bisa berkontribusi pada meningkatnya taraf hidup.

Meskipun awalnya ditentang oleh sang ayah karena menganggap bidang yang ditekuni Uni tak menjanjikan, ia terus membuktikan dengan prestasi. “Sempet down tapi aku percaya hidup ini adalah proses. Ya, proses-proses itu pasti gak mulus-mulus aja.” Jadi, kalau gagal, kita harus punya determinasi untuk terus belajar dan mengevaluasi hal apa saja yang harus diperbaiki. Ini terjadi karena Uni punya motto, “Hidup adalah proses mendengar, belajar, dan melakukan.”

Voni Beatrix Muguri: Mimpi ASN yang Berbuah Kenyataan Sejak kecil, Voni bercita-cita sebagai ASN karena senang melihat orang mengenakan seragam tersebut. Akhirnya, mimpinya itu pun terwujud berkat program khusus afirmasi putra-putri Papua.

Program ini dikhususkan untuk putra-putri asli Papua yang setelah diterima akan disebar ke kementerian-kementerian lainnya. Meskipun berlatar pendidikan hukum, Voni terpilih menjadi ASN di Kominfo. “Orang hukum itu gak harus jadi hukum, jaksa, karena di kementerian juga ada lembaga-lembaganya,” ungkapnya dalam siniar Obsesif bertajuk “Pendidikan untuk Karier dan Masa Depan”.

Di sana, ia bertugas di bagian bantuan dokumentasi hukum. Itu sebabnya, ia kerap memberikan informasi mengenai peraturan perundang-undangan. Berkat kegigihannya ia bahkan mendapat penghargaan Pengelolaan Jaringan Informasi dan Hukum.  Kesuksesannya ini tak lepas dari peran keluarga yang sangat menomorsatukan pendidikan. Voni bahkan mengungkapkan, “Kalau kita mau sukses, ya, sekolah. Pendidikan jadi kunci utama kita untuk jenjang karier dan pengembangan diri.”

Sumber : kompas.com

Kerja Sama