Kenapa Tekstur Natto Berlendir dan Baunya Khas?
[Tanggal Kegiatan : 27/07/2022] |
Akhir akhir ini, natto menjadi semakin populer karena tantangan di
TikTok. Natto adalah fermentasi kedelai khas Jepang yang biasa dinikmati
sebagai menu sarapan. Penyajiannya biasanya dengan nasi, miso sup, dan potongan
daun bawang. Bagi yang tidak terbiasa menyantap natto, mungkin kurang
suka dengan rasa dan bau khas. Sebab hidangan ini berlendir dan aromanya cukup
menyengat. Natto berlendir dan menyengat baunya karena proses fermentasi.
Dilansir dari BBC, natto memiliki bau seperti amonia dengan tekstur yang
tampak berlendir. Menurut sebuah survei yang dilakukan di Jepang pada
2017 ada sekitar 62 orang yang menyukai natto. Sisanya atau sekitar 13 persen
tidak menyukainya natto karena rasanya. Walau begitu tetap ada yang
mengonsumsinya dengan alasan kesehatan. Dikutip dari Live Japan, natto
difermentasi dengan menambahkan bakteri Bacillus subtilis pada kedelai
rebus.
Bakteri tersebut mampu memecah protein menjadi komponen seperti asam
glutamat yang ada di rumput laut. Komponen ini juga menjadi pembentuk rasa
umami alami pada hidangan. Asam glutamat yang berkembang lantas membuat
kedelai rebus menjadi lengket dan berlendir. Semakin lama difermentasi natto
akan makin berserat. Di samping itu, aroma natto menjadi menyengat karena
proses fermentasinya. Bau natto cukup menyengat bagi beberapa orang.
Walau begitu hidangan ini tetap menjadi salah satu menu sarapan favorit orang
Jepang.
Sumber
: kompas.com