Dampak Terlalu Banyak Makan Telur Setiap Hari
[Tanggal Kegiatan : 08/06/2022] |
Telur menjadi salah satu sumber protein yang baik dan mudah didapat.
Namun, makan telur terlalu banyak bisa berdampak buruk pada tubuh. Apa saja
dampak terlalu banyak makan telur setiap hari?
Telur merupakan salah satu sumber makanan yang kaya akan nutrisi yang
dibutuhkan tubuh. Mengutip WebMD, satu butir telur mengandung 75 kalori, 7 gram
protein, 5 gram lemak, 1,6 gram lemak jenuh, bersamaan dengan zat besi,
vitamin, mineral, dan karotenoid.
Pada dasarnya, mengonsumsi telur setiap hari sah-sah saja. Asalkan
konsumsi harian tak melebihi 1-2 butir telur. Menukil Healthline, American
Heart Association merekomendasikan konsumsi 1 butir telur per hari atau 7 butir
per pekan. Jika melebihi batas, maka Anda berisiko mengalami beberapa kondisi.
Mengutip berbagai sumber, berikut dampak terlalu banyak makan telur.
1. Kolesterol tinggi
Kadar kolesterol dalam darah berpotensi
meningkat saat Anda mengonsumsi terlalu banyak telur. Telur merupakan salah
satu sumber lemak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Penelitian memperlihatkan, konsumsi dua butir
telur per hari dapat memicu pembentukan trimetilamina N-oksida (TMAO) dalam
tubuh. TMAO merupakan bahan kimia yang terkait dengan peningkatan risiko
serangan jantung dan stroke.
2. Gangguan pencernaan
Dampak makan telur setiap hari terlalu banyak
adalah gangguan pencernaan seperti perut kembung, gas, hingga sakit perut.
Gejala gastritis umumnya akan terjadi pada orang yang memiliki alergi telur.
Dalam kondisi parah, gastritis bisa memicu muntah hingga feses berdarah.
3. Masalah jantung
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas,
telur meningkatkan kadar kolesterol jahat yang menjadi salah satu faktor risiko
utama masalah jantung. Studi menemukan, orang yang banyak makan telur memiliki
skor kalsium arteri koroner 80 persen lebih tinggi dibandingkan yang sedikit
makan telur.
4. Diabetes
Sebuah penelitian menunjukkan, konsumsi
terlalu banyak telur dapat meningkatkan risiko diabetes hingga 68 persen. Studi
lain menemukan, risiko diabetes ditemukan lebih tinggi 39 persen pada orang
yang makan tiga butir telur atau lebih per minggu.
5. Resistensi insulin
Lemak alami pada telur bisa berdampak pada
lonjakan kadar gula darah. Hal ini bisa meningkatkan resistensi insulin, yang
membuat gula darah dalam tubuh tak bisa digunakan sebagai energi. Dalam kondisi
tersebut, pankreas akan memproduksi lebih banyak insulin. Akibatnya, kadar gula
darah akan terus meningkat.
Sumber : cnnindonesia.com