Tips Menulis Personal Statement bagi Mahasiswa
[Tanggal Kegiatan : 02/06/2022] |
Bagi
mahasiswa yang ingin kuliah di luar negeri dengan beasiswa, ada banyak sekali
persiapan yang harus dilakukan. Mulai dari tes TOEFL dan persyaratan
administrasi lainnya. Salah satu persyaratan lainnya yakni mahasiswa harus
membuat personal statement. Bagi mahasiswa yang punya cita-cita bisa kuliah di
luar negeri, pahami dulu apa itu personal statement. Personal statement umumnya
merupakan contoh tulisan yang menggambarkan alasan memilih program studi tujuan
bidang riset yang diminati, tujuan studi dan kontribusi yang dapat diberikan
kepada program studi tersebut.
5
hal yang harus ditonjolkan dalam membuat personal statement, mahasiswa perlu
menonjolkan beberapa hal, yakni:
- Kemampuanmu menulis berupa tata bahasa, tanda baca, pengaturan tulisan, kreativitas dan ekspresi.
- Hubungan latar pendidikan, pengalaman dan tujuan di masa depan.
- Alasan pemilihan program studi.
- Kelebihan dan keunikan yang dimiliki untuk memperkaya program studi.
- Pernyataan bahwa kamu adalah aset bagi universitas. Terutama dalam kariermu di masa depan.
Setelah
mengetahui bagian penting dari personal statement, berikut ini lima tips jitu
menulis personal statement untuk mendaftar beasiswa yang perlu mahasiswa
ketahui
1. Riset
dan persiapan
Lakukan
riset atau pendalaman terhadap jurusan, universitas, dan negara yang akan
dituju. Identifikasi kualifikasi, fakta menarik, atau hal-hal penting lain
seputar jurusan, universitas, dan negara tersebut. Selanjutnya, buat daftar
mengenai pengalaman-pengalaman baik itu pengalaman kerja, organisasi, kepanitiaan,
volunteer, penghargaan, pelatihan maupun kegiatan lainnya. Identifikasi
pengalaman-pengalaman terbaik yang relevan dengan hasil riset sebelumnya.
Jumlah kata dalam sebuah personal statement umumnya dibatasi jadi pastikan
efektif dalam menulis.
2. Tulis
sebanyak mungkin terlebih dulu
Walaupun
jumlah kata untuk sebuah personal statement dibatasi, tetapi jangan terlalu
terpaku pada jumlah tersebut ketika awal menulis. Terlalu memikirkan batasan
saat baru mulai menulis justru dapat membuat proses menulis menjadi buntu.
Rileks dan jabarkan pengalaman-pengalaman relevan dan terbaik yang kamu miliki
secara mengalir. Personal statement ibarat pelengkap bagi curriculum vitae
(CV). Jadi sangat penting untuk tidak hanya menyebutkan pengalaman tetapi juga
menceritakan apa saja yang kamu peroleh dari pengalaman-pengalaman tersebut.
3. Gunakan
pernyataan yang lebih personal
Dalam
memaparkan alasan tertentu misalnya alasan memilih universitas, hindari
menjadikan fakta-fakta umum seperti peringkat universitas sebagai poin utama
alasan. Sebaliknya paparkan pernyataan-pernyataan yang lebih spesifik dan
sifatnya personal. Misalnya kalian memilih universitas tersebut karena tertarik
dengan kurikulum atau mata kuliah yang diajarkan. Opsi lainnya mungkin karena pada
jurusan yang akan diambil terdapat professor yang sangat dikagumi dan berharap
bisa dibimbing olehnya.
4. Baca
kembali tulisan
Tahap
ini sangat penting dilakukan. Misalnya dengan mengganti kalimat yang digunakan
atau menghilangkan bagian yang kurang diperlukan. Pada tahap ini kalian juga
bisa menyesuaikan kembali tulisan dengan jumlah kata yang ditentukan. Personal
statement yang dibaca oleh pihak penyeleksi pastinya ada banyak. Oleh karena
itu, sangat penting menempatkan bagian paling menarik pada paragraf pertama
agar penyeleksi tertarik membaca lebih lanjut personal statement yang kalian
buat. Selain paragraf pertama, bagian lainnya yang berpotensi dibaca oleh
penyeleksi adalah paragraf terakhir. Maka dari itu, pastikan kalian membuat
kesimpulan yang kuat dan kalimat penutup yang berkesan.
5. Proofreading
Proofreading
adalah aktivitas membaca ulang sebuah tulisan untuk mengecek kesesuaian tulisan
tersebut baik secara EYD, substansi, maupun aspek lainnya. Proofreading
personal statement dari orang lain sangat penting untuk dilakukan agar mendapat
input-input baru yang mungkin sebelumnya tidak terpikirkan dan tidak diketahui.
Proofreading personal statement sebaiknya dilakukan oleh tiga pihak dengan
kapasitas yang berbeda yaitu pihak yang ahli dalam bahasa Inggris untuk menilai
kesesuaian tata Bahasa. Ataupun pihak yang ahli dalam bidang yang akan kamu
ambil untuk menilai kesesuaian substansi dan korelasi pengalaman dengan bidang
tersebut, serta pihak yang memiliki pengalaman terkait universitas atau beasiswa
yang dituju untuk menilai kesesuaian personal statement dengan
kriteria-kriteria tulisan yang biasanya lolos ke universitas atau beasiswa
tersebut.
Sumber:
www.kompas.com