Cara Mengatasi Trauma yang Berlebihan
[Tanggal Kegiatan : 11/05/2022] |
Trauma merupakan
suatu kondisi yang muncul saat penderitanya mengalami tekanan atau kejadian
tertentu yang mengancam fisik dan mental di masa lalu sehingga memengaruhi kondisi psikisnya.
Menurut American Psychological Association (APA), trauma adalah bentuk
respons emosional terhadap peristiwa buruk seperti kecelakaan,
pemerkosaan, bencana alam, syok, dan lain sebagainya. Trauma berlebih bisa
membuat pengidapnya sulit menjalankan kegiatan tertentu hingga mengganggu
aktivitasnya sehari-hari, sehingga perlu untuk segera ditangani. Cara mengatasi
trauma yang berlebihan diperlukan adanya pendampingan khusus, misalnya dari
psikiater atau psikolog. Merujuk Medical News Today, orang yang mengalami
trauma dapat merasakan berbagai perubahan emosi baik dalam jangka waktu
panjang. Ditandai dengan rasa kewalahan, tidak berdaya, terkejut, atau
kesulitan memproses pengalaman penyebab trauma.
Jenis-Jenis Trauma :
Trauma memiliki
efek jangka panjang pada kehidupan. Apabila dibiarkan, trauma dapat berkembang
menjadi gangguan mental atau post-traumatic stress disorder (PTSD).
Berikut beberapa
jenis trauma yang perlu Anda ketahui:
- Trauma akut: Efek dari satu peristiwa stres atau keadaan berbahaya.
- Trauma kronis: Efek dari kejadian berulang dan berkepanjangan terhadap peristiwa yang menegangkan. Contohnya kasus pelecehan, intimidasi, bullying, perang, sakit hati, atau kekerasan dalam rumah tangga.
- Trauma kompleks: Efek dari beberapa peristiwa traumatis.
- Trauma sekunder atau trauma perwakilan: Termasuk bentuk lain dari trauma yang terjadi ketika seseorang mengembangkan gejala trauma dari kontak dekat dengan orang lain yang pernah mengalami peristiwa traumatis.
Gejala
Trauma :
Sebelum mencari
tahu lebih lanjut cara atasi trauma yang berlebihan. Ketahui terlebih dulu
gejalanya dari skala ringan sampai berat. Bentuk gejala emosional dan
psikologis yang dirasakan penderita trauma emosional berlebih, di
antaranya:
- Marah
- Takut
- Merasa sedih
- Melakukan penolakan pada hal tertentu
- Bingung
- Cemas
- Putus asa
- Sulit berkonsentrasi
- Mudah marah
- Depresi
Sementara itu, berikutnya adalah gejala fisik paling sering terjadi pada orang penderita trauma berlebih:
- Sakit kepala
- Merasa lelah
- Jantung berdebar
- Gelisah
- Gangguan pencernaan
- Hyperarousal atau perasaan terlalu waspada
- Konsumsi obat-obatan terlarang
Cara Mengatasi
Trauma
Pengobatan
mengatasi trauma emosional berlebihan biasanya berguna untuk meningkatkan
kualitas hidup mereka serta mengurangi gejala. Cara mengatasinya seperti
berikut:
1. Terapi perilaku kognitif
Terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT)
termasuk psikoterapi yang membantu orang trauma untuk mengubah pola pikir
mereka. Terapi ini membantu memengaruhi perilaku dan emosi penderitanya, karena
bertujuan untuk melatih cara berpikir serta bertindak. Terapi perilaku kognitif
terbukti dapat mengatasi fobia, gangguan makan, gangguan panik, bipolar, PTSD,
sampai obsessive compulsive disorder (OCD).
2. Terapi somatik
Terapi somatik adalah jenis terapi untuk menghilangkan keluhan
fisik (somatik) yaitu gejala akibat stres, gangguan kecemasan, dan depresi.
Cara kerjanya dilakukan dengan pemberian obat-obatan pada organ tubuh yang
mengalami gangguan. Psychotherapy and Counseling Journal of Australia
melaporkan bahwa terapi somatik terbukti efektif membantu mengatasi trauma masa
lalu yang berlebih.
3. Obat-obatan
Terkadang pengobatan tertentu yang menggunakan obat-obatan juga
diperlukan untuk mengobati trauma. Cara mengatasi trauma yang berlebihan dengan
obat-obatan memang tidak akan menyembuhkan trauma atau PTSD secara keseluruhan.
Melainkan membantu mengurangi gejala kecemasan, depresi dan gangguan tidur.
Tapi, obat-obatan ini hanya bisa diberikan atas diagnosis dokter yang menanganinya.
Sumber
: cnnindonesia.com