Persiapan untuk Wawancara Kerja Perdana
[Tanggal Kegiatan : 05/04/2022] |
Bagi
lulusan baru (fresh graduate), yang sedang mencari pekerjaan, proses wawancara
adalah hal penting. Hal ini disebabkan karena tahap ini adalah penentu apakah
kandidat akan diterima atau tidak. Namun, masih banyak fresh graduate yang
melewatkan beberapa detail penting sehingga wawancara tak berjalan maksimal.
Padahal, tahap ini krusial untuk membuat perekrut tertarik pada kita. Berikut kiat-kiat
wawancara kerja perdana.
1. Masalah yang kerap ditemui
Pertanyaan seputar pembuatan CV
sering kali terjadi. Orang-orang kerap meributkan model dokumen ini. Padahal,
yang paling utama adalah kemampuan pelamar. Untuk itu, penting untuk mengetahui
bidang yang akan kita lamar. Apabila berada dalam bidang formal, CV ATS harus
diutamakan. Namun, saat mendaftar di industri kreatif, penggunaan CV kreatif
sangatlah tepat. Setelah mendaftar, kita harus rajin-rajin mengecek surel.
Perlu juga untuk mengonfirmasi kehadiran setelah mendapat tawaran wawancara.
Sebagai fresh graduate yang menggunakan sistem tebar jala, bisa saja ada
bentrok dengan jadwal wawancara kerja lainnya. Jika bentrok, segera ajukan
penjadwalan ulang.
2. Pentingnya
riset mengenal perusahaan
Setelah semua konfirmasi selesai,
penting juga bagi pelamar untuk melakukan riset tentang perusahaan. Misalnya,
soal produk, nilai-nilai, hingga jangkauannya. Selain perusahaan, jangan
lupakan riset tentang posisi yang dilamar. Hal ini penting agar saat wawancara
kita mampu menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan posisi itu. Kemudian,
siapkan juga jawaban yang diperkirakan akan keluar saat sesi wawancara
berlangsung. Terlebih, jawaban soal perkenalan diri. Setelah itu, pastikan juga
kita memiliki infrastruktur yang baik. Infrastruktur itu mencakup laptop,
internet, dan penampilan apabila wawancara daring. Sementara itu, apabila
wawancara luring, kita bisa untuk datang minimal 30 menit lebih awal.
3. Permintaan
dokumen penting
Beberapa perekrut ada yang
meminta dokumen penting seperti KTP dan KK. Dokumen tersebut diperlukan untuk
menyesuaikan data pendaftar apakah asli atau palsu. Kemudian, setelah diterima
dokumen tersebut akan memudahkan perekrut untuk pendaftaran BPJS. Namun,
dokumen-dokumen tersebut tentu diminta saat sudah diterima. Jadi, apabila ada
lowongan yang meminta dokumen tersebut di awal pendaftaran, kosongkan saja.
Kalau perlu, konfirmasi dan tanyakan kembali keperluannya ke narahubung yang
tertera. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan data dari
oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.
4. Siapkan
pertanyaan di akhir wawancara
Dengan memberikan pertanyaan,
beberapa recruiter akan menilai sejauh mana seseorang termotivasi di satu
posisi dan perusahaan. Tanyakan seputar beban kerja, ekspektasi atasan, dan
budaya kerja dalam tim atau divisi yang dituju. Beban kerja perlu ditanyakan
agar bisa disesuaikan dengan batas kemampuan kita. Selain itu, pertanyaan
seputar ekspektasi atasan berguna untuk sesi wawancara dengan user. Dengan
begitu, kita jadi tahu soal alur kerja dan seberapa apa tuntutan untuk mencapai
target. Untuk persoalan budaya tim tidak kalah pentingnya di tanyakan. Apabila tidak
sesuai dengan prinsip hidup, kita bisa
bertanya untuk mengganti reward dengan hal lain. Ini diperlukan agar kenyamanan
saat bekerja nanti tetap terjaga.
Sumber: www.kompas .com