Tanda People Pleaser dan Cara Stop Kebiasaan Sulit Menolak
[Tanggal Kegiatan : 08/09/2021] |
Menyenangkan
orang lain tidak terdengar buruk. Tapi menyenangkan orang lain dengan cara yang
salah dapat berdampak buruk pada diri sendiri. Dorongan untuk menyenangkan
orang lain dapat merusak diri kita sendiri dan berpotensi pada hubungan ketika
kita membiarkan keinginan orang lain menjadi lebih penting daripada kebutuhan
kita sendiri. Berbuat baik kepada orang lain itu perlu. Namun, jika lebih
sering menyenangkan orang lain daripada menyenangkan diri sendiri, Anda dapat
dikatakan sebagai people pleaser.
Apa itu
people pleaser? People pleaser adalah seseorang yang selalu berusaha untuk
membuat orang lain senang hingga melupakan kebahagiaan diri sendiri, serta
membuang-buang waktu atau energi yang dimiliki. "Biasanya, hal ini muncul
karena kepercayaan diri yang rendah. Faktornya ada banyak, mulai dari trauma
sampai orang tua yang menuntut anaknya untuk menjadi pribadi yang
membanggakan," papar Psikolog Ni Made Putri Ariyanti, dalam keterangan
yang diterima CNNIndonesia.com.
Selain sulit berkata tidak,
berikut tanda-tanda jika Anda memiliki kebiasaan people pleaser ;
1. Sering
meminta maaf, meski tidak salah
Tiada hari berlalu tanpa meminta maaf. Anda bahkan selalu siap untuk
disalahkan, meskipun itu sebenarnya adalah kesalahan orang lain. Anda berpikir,
lebih baik meminta maaf daripada mendapati orang lain memusuhimu, atau bahkan
membencimu.
2. Memerlukan
validasi dari orang lain
Anda percaya kalau diri Anda hanya pantas disukai oleh seseorang kalau
telah memberikan semua yang Anda miliki kepadanya. Karena takut akan penolakan,
Anda pun berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan pujian dan persetujuan dari
orang tersebut.
3. Merasa
bersalah setelah melakukan sesuatu
Menjadi people pleaser artinya berkata "ya" pada setiap
kesempatan, atau melakukan segala hal yang diminta orang lain terhadapmu. Misalnya,
Anda tidak ingin pergi ke sebuah acara, tetapi tetap datang. Akhirnya, Anda
merasa bersalah karena membuang-buang waktu, padahal bisa mengisinya dengan
me-time.
Lalu, bagaimana cara berhenti
menjadi people pleaser?
1. Menolak dengan sopan dan beri alasan yang jelas
Sebelum katakan "tidak
mau", mungkin menjadi penting untuk perlu menyadari kondisi diri. Penting menyadari
apa penyebab diri ingin menyenangkan orang lain dan menetapkan batasan dengan
mengetahui apa yang diinginkan dan tidak diinginkan, apa yang disuka dan tidak
disuka. Saat mengatakan tidak mau, perlu diberikan penjelasan tapi jangan
berlebihan. Untuk menghindari menyakiti perasaan orang lain, bisa diawali
dengan pujian dan akhiri dengan terima kasih, seperti "Terima kasih sudah
mengajak aku, sayangnya aku tidak bisa hadir, tapi lain kali beritahu aku
ya."
2. Meminta maaf dengan sungguh-sungguh
Jangan meminta
maaf hanya karena kamu ingin merasa lebih baik mengenai dirimu sendiri.
Permintaan maaf tidak ada artinya kalau tidak sungguh-sungguh. Alih-alih
mengatakan "maaf" saja, kamu dapat meminta maaf dengan: "Maaf,
saya janji tidak akan melakukannya lagi."
"Maaf, saya merasa tidak
enak sekali."
3. Temukan validasi dari dirimu
Berhentilah mencari validasi dan
apresiasi dari orang lain, karena Anda hanya perlu menemukannya dari dalam diri
sendiri. Lakukan aktivitas yang membuatmu merasa senang karena mencapai sesuatu.
Bersenang-senanglah bersama teman-temanmu tanpa harus melakukan sesuatu untuk
mereka. Yang terpenting, nikmati kebahagiaan yang kamu rasakan tanpa merasa
bersalah. Kalau Anda merasa senang, Anda tidak perlu menyenangkan orang lain.
People pleasing dapat berasal
dari trauma atau pola masa kecil yang telah ada sejak lama. Jika kamu merasa
butuh untuk segera menyelesaikan permasalahan ini, maka kamu bisa segera
konsultasi dengan psikolog.
Sumber : www.cnnindonesia.com