Cara Bedakan Flu Biasa dengan Covid-19 Menurut Dokter
[Tanggal Kegiatan : 14/07/2021] |
Dalam beberapa kasus, gejala
Covid-19 akan mirip dengan gejala flu biasa. Meskipun demikian, ada sejumlah hal yang membedakan antara flu biasa dan
Covid-19. Kenali cara membedakan gejala Covid-19 dengan flu
biasa agar bisa mendapat penanganan tepat sejak dini. Mengenali cara membedakan
gejala Covid-19 dengan flu biasa sangat penting dipahami masyarakat. Dengan mengetahui perbedaan
gejalanya, seseorang dapat menentukan langkah terbaik dalam menanganinya.
Dokter spesialis jantung dan
pembuluh darah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia
(PERKI), Vito A. Damay mengatakan, antara Covid-19 dan flu umumnya sama-sama
memiliki gejala pilek, hidung tersumbat. Namun pada Covid-19, juga ada demam,
batuk, tenggorokan tak nyaman, terkadang mual, diare, timbul bercak-bercak
kemerahan di kulit mirip seperti alergi, badan terasa lemas, mudah lelah
sehingga membuat penderitanya ingin terus beristirahat.
Selain itu, sekitar 87 persen orang
dengan Covid-19 kehilangan kemampuan indera penciuman baik atau disebut
anosmia. Gejala ini bahkan dialami pasien walau hidungnya tak tersumbat.
"Walau sama-sama pilek, hidung tersumbat, meler, tetapi Covid-19 biasanya
punya gejala anosmia atau tidak bisa mencium aroma atau kehilangan (kemampuan)
indera penciumannya. 87 persen orang dengan Covid-19 punya keluhan anosmia. Penyebab
anosmia ini bukan hidung tersumbat atau pilek, melainkan karena neuron sensorik
penciuman tidak bisa mengekspresikan gen yang mengkode protein reseptor ACE2
(yang digunakan virus SARS-CoV-2 untuk memasuki sel manusia), ungkap studi
dalam jurnal Science Advances pada 24 Juli 2020.
Seperti dikutip dari laman resmi
HMS, peneliti salah satunya profesor neurobiologi di Blavatnik Institute,
Harvard Medical School (HMS), Sandeep Robert Datta, menemukan, virus corona
mengubah indera penciuman pada pasien, tidak dengan menginfeksi neuron secara
langsung tetapi memengaruhi fungsi sel pendukung. Sementara itu, orang dengan
flu tidak mengalami anosmia. Walau hidungnya tersumbat, tapi dia masih bisa
menghirup aroma misalnya makanan. Jadi, anosmia bukan berarti karena masalah
hidung tersumbat. Perbedaan lain antara flu dan Covid-19, yakni infeksi virus
SARS-CoV-2 menyebabkan paru-paru basah sehingga akan tampak bercak-bercak atau
bulat-bulat pada hasil rontgen thorax pasien Covid-19.
Orang dengan Covid-19 juga mengalami
penurunan saturasi oksigen yang ini tidak didapatkan pada orang dengan flu
biasa. Walaupun sama-sama punya gejala hidung tersumbat, saturasi oksigen pada
oximeter orang yang terkena flu tidak akan turun dari angka normal (yakni
95-100 persen). Hal lain yang membedakan, Covid-19 yakni menyebabkan D-Dimer
naik atau gangguan pembekuan darah yang tidak didapatkan pada orang dengan flu
biasa.
Terakhir, untuk memastikan seseorang
terkena Covid-19 atau flu maka dia perlu menjalani tes PCR, terutama bila
mempunyai riwayat kontak dengan pasien Covid-19. "Kalau flu harus di-swab
juga?” ya karena gejalanya mirip sebaiknya dilakukan daripada menyesal apalagi
kalau punya riwayat kontak dengan orang yang positif.
Tetap mematuhi protokol kesehatan
yakni mengenakan masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi
kerumunan, dan mengurangi mobilitas untuk membantu mencegah penularan dan
penyebaran Covid-19.
Sumber:
www.cnnindonesia.com