Cara Cerdas Mencegah Berita Hoax
[Tanggal Kegiatan : 21/06/2021] |
Mungkin
kamu familier dengan berita bohong atau sering disebut hoax. Banyak berita hoax
bermunculan dan bikin heboh. Belum lagi, di zaman sekarang ini, berita begitu
mudah menyebar dengan adanya media sosial dan kecanggihan mesin pencari. Jika hal tersebut dibiarkan, dikhawatirkan
akan membahayakan generasi muda. Pemerintah
juga berupaya untuk mengurangi penyebaran hoax dengan cara menyusun
undang-undang yang di dalamnya mengatur sanksi bagi pengguna internet yang
turut menyebarkan konten negatif. Berikut
cara yang harus kita lakukan untuk menghadapi suatu pemberitaan:
1. Kembangkan
rasa penasaranmu setiap saat, jangan langsung menyebarkan suatu berita tanpa
mengecek kebenarannya
Menurut Tom Stafford, seorang psikolog dari The University of Sheffield kita mendapat banyak manfaat dengan menjadi lebih ingin tahu atau penasaran. Sementara itu, pendidikan zaman sekarang tidak banyak mencegah pemikiran masyarakat terbuka. Justru rasa penasaran terbukti ilmiah bisa membuka pemikiran lebih terbuka. Sehingga, kamu tidak buta hanya dengan satu ideologi saja.
2. Berhati-hatilah
dengan judul yang provokatif
Seringkali,
berita hoax punya judul yang mengundang sensasi, seperti bersifat menghasut
atau provokatif. Bahkan, lebih bahaya lagi, terkadang isinya diambil dari media
atau surat kabar resmi. Hanya saja, sedikit diubah agar sesuai dengan persepsi
dari pembuat hoax. Untuk itu, coba ambil koran untuk memastikan kebenaran. Bisa
juga dengan membaca media berita yang ada. Dengan kredibilitasnya, sudah pasti
media mengecek kebenarannya sebelum disiarkan ke khalayak ramai.
3. Cari
tahu keaslian alamat situs laman
Jika
kamu mendapatkan berita dari sebuah artikel, coba perhatikan tautannya. Apakah
tautan tersebut berupa blog atau media berita asli. Jangan sampai terkecoh,
kadang ada orang yang gak bertanggung jawab membuat berita bohong dengan
menggunakan tautan yang mirip dengan media berita asli. Dilansir dari Dewan
Pers, di Indonesia terdapat lebih dari 43.000 situs yang mengklaim dirinya
sebagai media berita. Namun, yang sudah terverifikasi gak sampai 300. Itu
artinya, ada kemungkinan banyak berita bohong yang bisa beredar.
4. Periksa
keaslian berita dengan mencari tahu asal sumbernya
Sudah umum kalau berita dikuatkan
dengan sumber. Biasanya kamu akan melihat sumber, misalnya dari polisi atau
KPK. Kamu bisa mengecek dan membandingkannya dari siaran pers langsung atau
dari media berita. Selain itu, kamu pun perlu membedakan mana berita berupa
fakta dan mana yang berupa opini. Itu karena gak semua opini perlu kamu
sepakati. Bisa jadi kamu punya pemikiran lain.
5. Segera
adukan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika apabila menemukan berita
hoax
Setelah melakukan semua cara di atas
dan terbukti kamu menemukan suatu berita adalah hoax, jangan ragu untuk
melaporkannya ke Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui surel
aduankonten@mail.kominfo.go.id.
Sumber: www.detik.com