Tips Investasi untuk Mahasiswa Agar Peroleh Cuan
[Tanggal Kegiatan : 12/04/2021] |
Banyak
orang sudah terjun melakukan investasi. Baik investasi emas, properti,
reksadana maupun saham. Tak hanya orangtua yang menjalankan investasi, kaum
pemula seperti mahasiswa juga sudah menjalankan invstasi. Ada lima tips bagi
mahasiswa jika ingin menjalankan investasi sejak dini. Mari simak kelima tips
tersebut, agar mahasiswa bisa menjalankan investasi dengan baik. Dengan begitu,
bisa merasakan cuan atau keuntungan dari investasi.
1.
Pilih instrumen investasi yang sesuai
Terdapat
berbagai macam bentuk dan produk investasi. Investasi di sektor real, seperti
tanah, rumah, dan apartemen. Bisa juga investasi melalui bank dan pasar modal.
Investasi melalui bank berbentuk deposito. Sementara untuk pasar modal asetnya
bisa berupa saham. Apabila ingin investasi di pasar modal, maka kamu perlu
belajar lebih banyak terkait risikonya, baik risiko dalam dimensi waktu,
return, atau asset. Namun, apabila kamu ingin berinvestasi di pasar modal, dana
yang digunakan bukan uang yang akan digunakan dalam kurun waktu satu tahun.
Investasi di pasar modal sifatnya lebih dari satu tahun, bahkan bisa seumur
hidup perusahaan. Lalu,
investasi di pasar modal memiliki sifat yang tidak liquid. Jadi tidak ada yang
bisa menggaransi, ketika membeli saham hari ini, harganya akan tetap di esok
hari. Apabila kamu menganut prinsip syariah, maka tidak direkomendasikan untuk
masuk ke pasar saham.
2.
Pahami produk secara jelas
Sebelum
kamu memutuskan untuk membeli instrumen investasi, maka perlu memahami produk
yang akan dibeli. Sebagai contoh, apabila investasi di pasar modal, seseorang
harus paham sebelum membeli sebagian saham dari suatu perusahaan atau emiten
yang ada di pasar modal. Seperti mengetahui produk apa saja yang dijual oleh
emiten atau dari mana saja sumber pemasukan perusahaan, serta bagaimana proses
bisnisnya. Terlebih apabila ingin berinvestasi secara syariah di pasar modal.
Selain mengetahui sumber pemasukan perusahaan juga perlu dicari tahu apakah
perusahaan atau emiten itu terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES) OJK. Hal
itu berguna untuk menghindari investasi bodong, sehingga perlu banyak literasi.
3.
Perlu mengecek keabsahan lembaga
Sangat
penting melakukan cek keabsahan lembaga untuk berinvestasi. Pastikan lembaga
itu memiliki izin dari pihak yang berwenang, sebagaimana diatur dalam
undang-undang. Sebagai contoh, apabila kamu ingin membeli tanah, maka sebaiknya
pergi ke notaris agar dibantu dalam memastikan keabsahan kepemilikan tanah. Jika
ingin investasi di pasar modal, maka serahkan pada ahli pasar modal seperti Bursa
Efek Indonesia atau perusahaan sekuritas.
4.
Lakukan analisis secara jangka panjang
Sebelum
berinvestasi di pasar modal, kamu harus analisis dulu beberapa hal terkait
emiten yang akan dibeli sahamnya. Terdapat banyak rasio yang harus dianalisis,
diantaranya adalah return of investment (ROI) dan return of equity (ROE).
Sederhananya, ROE dan ROI adalah tingkat keuntungan yang bisa diperoleh dari
satuan rupiah yang ditanamkan dalam perusahaan. Tak hanya itu, ketika membeli
saham perlu mempertimbangkan future value. Future value adalah nilai atau
potensi perusahaan di masa depan. Sebagai contoh, mungkin saat ini harga saham
dari perusahaan yang memperdagangkan nikel masih murah sebesar Rp 2.800 per
saham. Namun karena banyaknya kebutuhan pembuatan baterai, seperti untuk
laptop, ponsel, dan mobil listrik. Beberapa tahun kemudian harga saham dari
perusahaan yang memperdagangkan nikel menjadi Rp 8.000 per saham.
5.
Banyak belajar dan membaca
Memang
hal yang berharga dalam investasi adalah waktu. Ketika masih ada waktu, maka
gunakan dengan banyak belajar dan membaca, khususnya terkait investasi. Pada
saat banyak belajar dan membaca investasi, kamu akan memperoleh ilmu yang bisa
memberikan dampak di masa kini dan mendatang.
Sumber: www.kompas .com